Saturday, April 16, 2016

KISAH SEBUAH DONAT PADA OLI - KUPAS TUNTAS OLI MESIN (API SERVICE & SAE)

KISAH SEBUAH DONAT PADA OLI
    Donat yang satu ini jelas nggak enak dimakan namun dibuat dan dinikmati lebih dari 500 pabrik oli diseluruh dunia. Inilah kisah lambang donat alias Donut dari American Petroleum Institute (API). Donat ini melambangkan standarisasi dan sertifikat tentang kualitas pembuatan oli mesin bensin dan diesel. Jadi ini dipakai standar acuan di seluruh dunia.



   Meski begitu bukan berarti yang enggak pakai lambang donat berarti oli jelek. Di Indonesia memiliki lembaga uji sendiri seperti yang pernah diterangkan Dr.Ir.Tri Yuwijajanto, tokoh LAPI-ITB, Laboratorium ITB Jabar. Maksudnya ada Badan Standarisasi Nasional (SNI) dan Nomor Pelumas Terdaftar (NPT), Ditjen Migas, Departemen Energi dan Suber Daya Mineral RI.

    

API mesin bensin

  • SM :
Diperkenalkan pada November 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
  • SL :
Merupakan kategori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni 2001. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli ini juga cocok dengan spesifikasi terakhir ILSACsebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
  • SJ  : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
  • SH : Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
  • SG : Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
  • SF : Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya

API mesin diesel

Motor oil.JPG
  • CJ-4
Diperkenalkan pada tahun 2006. Untuk mesin high speed, mesin 4-langkah yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2007. Oli dengan kategori API CJ-4 memiliki kriteria performa lebih baik daripada yang dimiliki oleh oli-oli dengan kategori API CI-4 dengan CI-4 PLUS, CI-4, CH-4, CG-4 dan CF-4. Oli dengan kategori API CJ-4 juga mampu secara efektif melumasi mesin-mesin dengan kategori di bawahnya.
  • CI-4
Diperkenalkan sejak 5 September 2002. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 2004. Oli CI-4 diformulasikan menjaga durabilitas mesin dimana gas buangnya disirkulasi ulang. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4.
  • CH-4
Diperkenalkan sejak 1998. Untuk mesin high speed, four stroke engines yang didesain untuk memenuhi standar emisi tahun 1998. . Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur lebih besar 0.5%. Bisa dipakai pada oli CD, CE, CF-4, dan CG-4.
  • CG-4
Diperkenalkan sejak 1995. Untuk mesin kinerja sedang, high speed, four stroke engines. Digunakan untuk mesin yang meminta kandungan belerang/sulfur kurang 0.5%. Cocok untuk standar emisi 1994 Bisa dipakai pada oli CD, CE, dan CF-4.
  • CF-4
Diperkenalkan sejak 1990. Untuk mesin high speed, four stroke engines, naturally aspirated dan mesin turbocharger. Bisa dipakai pada oli CD, dan CE.
  • CF-2
Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin kinerja sedang, two stroke engines. Bisa dipakai pada oli CD-II.
  • CF
Diperkenalkan sejak 1994. Untuk mesin off road, indirect injected dan beberapa mesin yang memakai bahan bakar dengan kandungan belerang/sulfur di atas 0.5%. Bisa mengganti pada oli CD.

TERPAKAI ATAU TIDAK,TETAP GANTI !!!


    Penggantian oli secara berkala memang diwajibkan buat memperpanjang kinerja mesin. Maka, ada ketentuan jarak tempuh sebagai patokan penggantian oli tersebut. Lalu, kalau kita melewati ketentuan itu, apa efeknya terhadap mesin? Lntas kalau mobil tidak dijalankan, sekedar dipanasi aja mesinya, bagaimana ya?


    1.MENGENDAP

Fungsi oli selain melumasi bagian-bagian yang bergerak didalamnya, terdapat pula pembersih (Deterjen), serta aditif-aditif lain. Formula ini dibuat pabrik oli agar bisa menjaga dan melindungi mesin. Tujuanya ya untuk performa mesin yang baik dalam jangka waktu yang lama.



    Bayangkan kalau cairan berguna ini kehilangan "kesaktianya". Beberapa komponen bergerak didalam mesin pun akan terganggu kinerjanya, apalagi parts yang bergesekan dan memang sangat perlu pelumas, seperti ring piston, crankshaft bearing (metal duduk), camshaft bearing, katup, pelatuk, serta jeroan mesin yang vital lainya. Bukan tak mungkin, komponen tadi bisa hancur berantakan jika kualitas oli jelek.



    Nah dari sanalah perlunya penggantian oli secara berkala dilakukan.Penggantian oli biasanya setiap 5.000 km. Itu jarak yang terukur, padahal mesin sudah menyala kala mobil belum bergerak, begitu juga saat mengantre saat jalanan macet.

    Kalau keseringan telat dalam penggantian oli mesin, oli akan mengalami pengendapan. Kalau oli sudah mengendap dan menjadi lengket, saluran-saluran oli akan mengalami penyumpatan sehingga oli tidak bisa bersilkulasi. Kalau sudah begini bisa ditebak, jeroan mesin bakal berantakan bahkan macet.

    Kalau indikator Odometer/Kilometer rusak, penggantian oli mutlak dilakukan maksimal setiap 6 bulan sekali. Itu waktu maksimalnya, walaupun mesinya dipakai terus atau diparkir terus. 
     
    2.UMUR OLI MINERAL LEBIH PENDEK

   Saat memilih oli, perhatikan spesifikasi mesinya. Beragam merek oli di pasaran, dengan keterangan SAE dan API Service secara spesifik, juga keterangan mineral ataupun sudah sintetik. Aplikasi standar biasanya tertera pada tutup pengisian oli mesin. Jika tidak, spesifikasi bisa dilihat pada buku pedoman pemilik atau stiker dibalik kap mesin.


    OLI MINERAL

Setelah mengetahui petunjuk standar kekentalan (SAE). Misal pada oli multigrade 10W-40, angka SAE tertinggi 40, sementara angka paling encer 10 (saat mesin baru dihidupkan). Umumnya, spesifikasi oli seperti itu untuk mesin generasi baru dengan sedikit celah gesek pada komponen mesin, dibanding mesin dengan spesifikasi 20W-50.

    Selain itu, tentukan oli dengan API service sesuai dengan tahun pembuatan mobil, tandanya semakin tinggi peringkat API service (biasanya dengan urutan abjad setelah huruf S), digunakan pada mobil semakin "muda". Misalnya API service SJ dapat dipergunakan pada mobil keluaran 2001 dan sebelumnya. Jadi semakin tinggi urutan huruf menandakan semakin baik juga standar kualitas olinya.

    Penggunaan oli mineral yang umum digunakan pada mobil lawas, tidak dilarang dipergunakan pada mobil usia muda kok. Namun begitu, umur penggunaan oli mineral ini cenderung lebih pendek. Biasanya jarak tempuh maksimal dibatasi sampai 5.000 km. Jika dipergunakan lebih dari itu, cenderung menimbulkan kerak atau pengerasan karbon pada jalur oli dalam mesin. Walaupun bisa dipergunakan pada kondisi mesin relatif baru, pastikan saja pemakaianya tidak melebihi batas maksimalnya.

    OLI SINTETIK

Ada beragam oli sintetik yang menggunakan bahan sejenis ester, diester hingga ada yang berbahan polyolester. Buat oli sintetik, yang biasa juga ditulis full-synthetic, artinya bahan dasar sudah tidak diolah dari minyak bumi lagi atau tak ada campuran oli mineral. Sedangkan untuk semi sintetik umumnya dicampur oli mineral hingga 70 persen.

    Oli full-synthetic umumnya berumur pakai lebih lama. Sebab, titik pemecahan (thermal breakdown) relatif lebih tinggi dan tidak mudah mengalami proses oksidasi berlebih. Selain itu, banyak komponen pelengkap pada aditifnya yang membuat kestabilan pelumas tahan terhadap gesekan.

    Sementara semi sintetik, selain harga lebih murah dibandingkan full-synthetic, performanya pun hampir serupa. Tentunya daya tahanya lebih rendah.

    Semakin berat medan yang dilalui sehari-hari, sebaiknya memperhatikan waktu pemakaian olinya. Lebih berat, lebih cepat juga waktu penggantianya. Begitu juga pada jalan yang selalu macet dapat mempercepat waktu penggantianya. Artinya setelah pilih oli, tentukan waktu penggantianya.

WARNA OLI

Ibarat air dimasukan kedalam wadah jika dikeluarkan pasti akan tetap jernih. Berbeda jika tempat yang digunakan bagian dalamnya ada yang kotor atau keropos, pasti warnanya akan berubah pula. Demikian juga kondisi oli di dalam mesin.Perubahan warna bisa menentukan apakah dapur pacu anda masih sehat atau perlu berobat.


  1. KUNING BENING : Ini jika kondisi oli masih bagus dan baru. Keadaan mesin juga belum dinyalakan. Atau jika sudah dihidupkan belum terlalu lama. Pada umumnya kebanyakan warna oli yang masih baru berkelir kuning.
  2. COKELAT KEKUNINGAN : Biasanya karena mesin sudah pernah digunakan untuk berjalan. Kondisi masih terbilang normal, kalau dihitung jarak sekitar 1.000-2.000 km. Jadi tidak perlu penggantian, cukup digunakan hingga jarak tempuh pada catatan oli tercapai atau habis.
  3. HITAM : Penyebabnya lantaran mobil sudah jalan sekitar 3.000-4.000 km. Sebaiknya diganti dengan yang baru, karena maksimal pemakaian hingga 5.000 km. Lebih dari itu, mesin bisa cepat panas. Akibatnya bisa merusak komponen mesin. Tetapi bisa juga baru dipakai beberapa minggu, oli sudah hitam. Penyebabnya banyak kerak didalam mesin lantaran usia mobil sudah lebih dari 5 tahun. Cara mengatasinya dengan melakukan engine flush dan mengganti oli serta filter baru. Pembilasan bisa dilakukan 2 hingga 3 kali agar lebih bersih. Anda bisa kontak ke bengkel terdekat anda untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas.
  4. HITAM KOTOR : Kotor disini maksudnya adalah gram atau butiran besi halus sisa gesekan antar komponen. Artinya peranti bagian dalam mesin sudah ada yang aus. Jadi selain oli sudah lama dipakai sehingga menimbulkan berkurangnya fungsi pelumasan. Akibat suhu mesin yang tinggi, komponen jadi aus. Selama tidak ada bunyi yang timbul dari dalam, mesin masih bisa dipakai. Tetapi tetap harus ganti oli dan filter dengan yang baru. Periksa juga jeroan mesin ke bengkel kepercayaan anda. Karena kalau dibiarkan akan menimbulkan kerusakan komponen seperti metal jalan dan metal duduk. Kalau sudah seperti itu, perlu dana yang tidak sedikit untuk overhoul mesin dan mobil anda harus menginap dibengkel selama beberapa hari bahkan minggu.
  5. PUTIH SUSU : Hal ini akibat bercampurnya oli dengan air. Penyebabnya bisa terjadi karena saluran oli pada gasket kepala silinder rusak atau oil cooler bocor. Sering terjadi pada Isuzu Panther, Daihatsu Taruna/Feroza dan lainya. Sehingga jika ada kebocoran air dapat masuk bercampur dengan pelumas. Kalau sudah begini, ganti peranti pendingin oli dan filter dengan yang baru. Oli mesin harus dikuras. Atau bila gasket kepala silinder yang rusak, kepala silinder harus di overhoul. Biayanya juga tidak murah. Penyebab lainya juga bisa karena mesin yang sering panas. Bisa karena kipas rusak, thermostat macet, dll. Akibatnya gasket kepala silinder juga bisa melengkung sehingga air bisa bercampur dengan saluran oli. Solusinya ya harus overhoul kepala silinder dan dibubut biar rata.
     
ENGINE FLUSH
    Mengganti oli mesin adalah rutinitas,supaya tidak menimbulkan gesekan berlebihan di mesin akibat menurunnya performa oli.Namun menjaga komponen dalam mesin tak cukup sekedar mengganti oli begitu saja,sekali waktu,memanfaatkan engine flush.Dalam pemakaian lihat usia mobil.Kalau mobil masih baru dalam 3 kali ganti oli selingi dengan 1 kali engine flush.Namun kalau sudah agak berumur,lebih baik tiap ganti oli.


    Engine flush membuat kerak-kerak dalam mesin dapat luntur dan mesin bersih.Selain itu,bisa mengeluarkan sisa-sisa oli yang tak bisa terbuang semua.Menggunakannya mudah dan singkat hanya menambah waktu sekitar 15-20 menit lebih lama diganti oli biasa.
    Pertama,tentu siapkan dulu cairan engine flush.Bisa diperoleh took-toko yang menjual oli.Harga berkisar Rp.15-150 ribu tergantung merek.

    Jika mobil belum dipakai ,sebaiknya hidupkan dulu mesin sampai suhu kerja normal.Namun kalau sudah dipakai bisa langsung aplikasi.Sebelum memakai matikan mesin mobil,lalu tuang engine flush ke dalam mesin.

     Nyalakan lagi mesinnya kira-kira 15-20 menit supaya cairan bercampur dan berkerja.Mesin dalam keadaan idle.Setelah mencapai waktunya,matikan mesin dan buka baut pembuangan oli untuk membuang oli. Jangan lupa juga untuk mengganti filter oli.Karena kalau tidak cairan engine flush yang masuk ke filter bisa saja keluar lagi dan bercampur dengan oli.

    Setelah yakin oli terbuang semua dan filter terpasang sempurna baru tuang oli yang baru.Oli harus mencapai batas dipstick.Hidupkan lagi mesin dan cek kebocoran.Kalau tidak ada yang menetes,berarti proses  sudah sempurna.


 OLI DIESEL
     Jangan sepelekan pelumas buat mesin diesel anda.Jika dahulu peminum solar cukup diberikan oli single grade SAE 40,kini tingkat kekentalan kian beragam.Mulai dari SAE 15W-40 sampai 5W-30.Kondisinya pun enggak kalah encer disbanding oli buat mesin bensin.Bahkan disinyalir  kemampuan pelumasnya lebih hebat,tarikan enak namun emisi rendah.


KOMPRESI TINGGI
   Apakah Anda termasuk pemakai oli SAE 40 buat mesin diesel Anda?Lebih baik segera ganti deh,itu sih kebiasaan di awal decade 1990. Sejak awal isuzu panther keluar,sebernarnya direkomendasi oli multigrade. Coba saja bertandang ke bengkel resmi Isuzu,cek oli Isuzu Genuine Bensco Multi –Z Type yang punya kekentalan 10W-30 dengan API service CF-4.

   Artinya oli diesel masa kini punya tingkat kekentalan lebih encer.Disinyalir teknologi yang dipakai kian canggih butuh oli yang juga lebih mumpuni. Clearance gap komponen di  mesin lebih rapat sehingga oli yang dibutuhkan juga lebuh encer.

   Kebutuhan oli pada mesin diesel Ford tergolonng sangat encer ,bisa pakai SAE 10W-30 atau 5W-30 API Service CD,CE Atau CF.Dengan oli lebih encer, tarikan ringan dan tingkat emisi jadi rendah.

  Toh dari spesifikasi teknis,tampak mesin canggih TDCi 3.000 cc andalan Ford Ranger dan Everest sudah mengaplikasi turbo dengan teknologi variable geometry.Kalau variable geometry turbo hanya mekanisme tambahan pada turbin,tidak dilumasi oli. Nah,pelumas tangguh dibutuhkan buat melumasi as turbo.

     Ketangguhan oli mesin diesel sangat dibutuhkan selain tingkat kekentalannya.Mesin diesel punya kompresi tinggi.Sehingga oli harus bisa membuat oli film yang bagus.

     Buat mesin Toyota,dari Toyota Kijang Diesel sampai inova dan Fortuner yang sudah pakai teknologi common –rail ada dua pilihan oli.Pertama oli mineral SAE 15W-40 dengan API Service CH dan oli sintetis dengan kekentalan sama dan API Service CF -4.

    Dengan tingkat kekentalan itu,oli diesel jadi mirip dengan bensin. Akan tetapi dengan berbagai kebutuhan mesin oli diesel lebih tangguh dari oli bensin.Meski kekentalannya miripbelum tentu lebih tangguh.Misalnya soal oli film tadi lapisan film oli bensin bisa saja terbongkar oleh tingkat kompresi mesin diesel.

PENDUKUNG OLI  AFKIR
    Banyak factor mempengaruhi tingkat kualitas pelumas .Mulai dari habit pemilik mobil kondisi cuaca hingga kondisi komponen pendukung yang sudah afkir .Semua itu memiliki keterkaitan satu sama lain.Yang berujung pendeknya umur pakai pelumas.

1.IKLIM BERSUHU TINGGI

   Iklim tropis bersuhu cukup tinggi seperti di tanah air ,berpontensi meningkatkan temperature mesin.Efek domino dari kondisi high temperature pada mesin menyebabkan kerja komponen di dalamnya jadi lebih berat.Pemuaian yang terjadi akibat suhu sangat tingi menyebabkan komponen logam dalam mesin (piston dan silinder) saling bergesekan dengan keras.

  Kondisi ini membutuhkan pelumasan lebih maksimal.Sementara spek pelumas standart umumnya hanya diperuntukkan buat kondisi normal dan bukan untuk kerja berat.Hal ini berimbas padda kemampuan oli melumasi sekujur permukaan komponen logam dalam mesin.Jika dibiarkan berlanjut dikahwatirkan bisa merusak komponen yang saling bergesekan secara langsung.

2.KUALITAS BAHAN BAKAR

  Kualitas bahan bakar di tanah air yang sulit diprediksi bisa berdampak negative pada kinerja mesin.Kandungan bensin beroktan rendah atau sudah tercampur minyak tanah bisa menyebabkan mesin enggak bertenaga yang diawali gejala ngelitik alias knocking.

    Kondisi ini membuat kerja komponen di dalamnya jadi lebih berat.Otomatis pelumas dipaksa kerja keras untuk mengurangi gesekan berlebihan yang terjadi antara silinder dengan ring piston.

   Sudah pasti imbasnya kotoran sisa gesekan tadi lebih cepat terjadi .sehingga cairan pelumas lebih cepat kotor ketimbang kondisi pada mesin yang bekerja normal.



3.KEMACETAN  LALU-LINTAS

    Bukan Cuma anda yang dibikin kesal tiap kali terjebak dalam kemacetan, kalau bisa teriak mungkin mobil anda yang paling duluan bersuara :D

     Pasalnya meski mobil enggak melaju sama sekali, tetap saja dapur pacu bergerak tanpa henti. Kondisi ini menyebabkan kerja pelumas sangat terbebani. Apalagi disaat kemacetan, suplai udara segar sangat terbatas lantaran aliran hawa terhalang suhu panas yang dikeluarkan tiap kendaraan di sekitar mobil anda. Efeknya proses pendingin mesin tidak maksimal dan berpotensi menimbulkan pemuaian komponen jeroan mesin.

     Untuk mobil yang punya jam terbang tinggi dan sering terjebak kemacetan, penggantian oli mesin sebaiknya dilakukan lebih cepat dari ketentuan standarnya. Pertimbanganya, oli mesin akan cepat kotor jika jeroan mesin bekerja berat. Lantaran gesekan berlebih yang ditimbulkan akibat pemuaian,membuat ampas logam yang ditinggalkan lebih cepat menimbun dalam cairan pelumas.

4.MESIN OVERHEAT

    Faktor kelalaian dalam perawatan mesin, bisa memicu penurunan kualitas pelumasan pada mesin mobil anda. Paling sering dijumpai seperti kasus overheat, lantaran pemiliknya kurang telaten merawat komponen system pendinginan dapur pacu.

     Mesin yang kerap bermasalah pada system pendinginanya, berpotensi membakar cairan pelumas didalamnya. Sebagai ilustrasi, coba anda bakar gula pasir diatas sendok teh pakai api lilin. Warna gula pasir yang semula putih bersih, lama-kelamaan akan berubah menjadi kecoklatan. Jika terus dipanaskan akan mongering dan meninggalkan kerak hitam di atas sendok. Sama halnya dengan oli yang terbakar suhu tinggi dalam mesin.

    Biasanya yang terbakar lapisan oil film dalam kandungan pelumasnya. Bisa dicek dengan mengendus bau seperti hangus, pada penutup lubang pengisian oli di cylinder head. Jika hal ini terjadi pada mobil anda, sebaiknya langsung mengganti pelumas mesin dengan oli baru. Tujuanya untuk mengembalikan kualitas pelumasan oli ke kondisi normal. Lantaran karakteristik pelumas berubah setelah terbakar panas mesin, membuat pelumasan tidak maksimal.

5.KONDISI  FILTER OLI

    
Peranti satu ini meski ukuranya tergolong mungil, tapi peranya sangat vital dalam system pelumasan. Jika kondisi saringan oli kotor, aliran pelumas berpotensi tersumbat akibat kotoran mengendap di dalam filter oli. Disamping itu jika sudah mengganti oli dengan yang baru, tapi masih mengandalkan filter oli lawas yang sudah kotor, berpengaruh pada kualitas oli. Sisa oli kotor didalam filter oli bisa mengintaminasi pelumas baru.






MENCAMPUR OLI 
   Oli di mesin ibarat darah dalam tubuh manusia.Tidak boleh bercampur antar golongan darah.Sebisa mungkin hindari pencampuran oli antarmerek berbeda.

    Pelumas  bahan dasarnya ada berbagai macam mulai dari mineral sampai full synthetic. Dalam oli juga terdapat aditif yang mengandung berbagai macam bahan. Mulai dari deterjen sebagai pembersih karbon hasil pembakaran anti foam dispersant dan banyak lagi.

  Oli sendiri memiliki fungsi untuk melumasi bagian yang saling bergesek mendinginkan dan memproteksi bagian tersebut. Dilihat dari fungsinya oli mesin akan sangat bekerja keras.

   Supaya oli dapat mempertahankan dirinya ketika bekerja keras, antar pabrikan memiliki ramuan tersendiri untuk produknya. Bisa saja oli tersebut memiliki base oil yang mineral dan kandungan deterjennya banyak. Namun ada juga yang memiliki base oil semi sintetik dan kandungan deterjen sedikit. Lihat dari kualifikasi saja sudah berbeda-beda dapat dibayangkan kalau produk-produk tersebut dicampur jadi satu dan dikocok dalam kecepatan sangat tinggi sesuai putaran mesin.
  
    Ibaratnya golongan darah  A dicampur dengan darah dari golongan B. Bahan-bahan kimia dalam oli ini yang sangat haram untuk bercampur. Karena kita tidak tahu kandungan kimia.Takutnya ketika dicampur bahan tersebut justru tidak bisa melebur. Maka sangat tidak dianjurkan untuk mencampur oli. Bercampurnya berbagai macam kimia tersebut yang tidak sesuai akan berakibat ke oli bisa menjadi lebih encer atau lebih kental. Kalau sudah demikian fungsi pelumasan terjadi  terganggu akibatnya dalam jangka waktu tertentu mesin bisa rusak.

    Lalu bagaimana kalau dalam keadaan darurat. Pencampuran boleh saja dilakukan sampai bengkel terdekat. Setelah itu kuras seluruh oli dan ganti dengan oli yang baru sampai memenuhi syarat kapasitas. Sering terjadi konsumen menambahkan oli ke mesin. Sebernarnya kalau sudah menambah oli mesin berarti ada sesuatu di mesin. Supaya tidak merembet dan merusak jeroan mesin, lebih baik benahi dulu kebocoran oli tersebut.


    Sebenarnya dari kebocoran inilah proses pencampuran oli berawal, karena konsumen tidak tahu betapa menderitanya mesin ketika berbagai bahan kimia tercampur, proses penambahan terus bercampur. Hasil akhirnya, mesin akan bertambah rusak ,bukan saja karena pelumasan terganggu tapi juga kualitas oli yang menurun.

Demikian ulasan seputar oli mesin